MALAM PERTAMA DAN ADAB BERSENGGAMA DALAM ISLAM

sikriteng aneuk rimba 10:50


Malam pertama dan adab bersenggama Saat pertama kali pengantin lelaki menemui isterinya setelah aqad nikah, dianjurkan melakukan beberapa hal, sebagai berikut:

1.      Pengantin pria hendaknya meletakkan tangannya pada ubun-ubun isterinya seraya mendo ' akan baginya. Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda, mafhumnya: "Apabila salah seorang kamu menikahi wanita atau membeli seorang hamba maka peganglah ubun-ubunnya lalu bacalah' basmalah 'serta do'akanlah dengan do'a berkah seraya mengucapkan:' Ya Allah, aku memohon kebaikannya dan kebaikan tabiatnya yang ia bawa. Dan aku berlindung dari keburukannya dan keburukan tabiat yang ia bawa.

2.      .Hendaknya ia mengerjakan shalat sunat dua raka'at bersama isterinya. Syaikh al-Albani rahimahullaah berkata:" Hal itu telah ada sandarannya dari ulama Salaf (Shahabat dan Tabi'in). 1. Hadits dari Abu Sa'id maula (hamba yang telah dimerdekakan) Abu Usaid. Ia berkata: "Aku menikah ketika aku masih seorang hamba. Ketika itu aku mengundang beberapa orang Shahabat Nabi, di antaranya 'Abdullah bin Mas'ud, Abu Dzarr dan Hudzaifah radhiyallaahu' anhum. Lalu tibalah waktu shalat, Abu Dzarr bergegas untuk mengimami shalat. Tetapi mereka berkata: 'Kamulah (Abu Sa'id) yang berhak!' Ia (Abu Dzarr) berkata: 'Apakah benar demikian?' 'Benar!' jawab mereka. Aku pun ke depan mengimami mereka shalat. Ketika itu aku masih seorang hamba. Selanjutnya mereka mengajariku, 'Jika isterimu nanti datang menemuimu, hendaklah kalian berdua shalat dua raka'at. Lalu mintalah kepada Allah kebaikan isterimu itu dan mintalah perlindungan kepada-Nya dari keburukannya. Selanjutnya terserah kamu berdua ...!
Hadits dari Abu Waail. Ia berkata, "Seseorang datang kepada 'Abdullah bin Mas'ud radhiyallaahu' anhu, lalu ia berkata, 'Aku menikah dengan seorang gadis, aku khawatir dia membenciku.' 'Abdullah bin Mas'ud berkata,' Sesungguhnya cinta berasal dari Allah, sedangkan kebencian berasal dari setan untuk membenci apa-apa yang Allah. Jika isterimu datang kepadamu, maka perintahkanlah untuk melaksanakan shalat dua raka'at di belakangmu. Lalu ucapkanlah (berdo'alah): "Ya Allah, berikanlah keberkahan kepadaku dan isteriku, serta berkatilah mereka dengan sebab aku. Ya Allah, berikanlah rezeki kepadaku lantaran mereka, dan berikanlah rezeki kepada mereka lantaran aku. Ya Allah, himpunkanlah antara kami (berdua) dalam kebaikan dan pisahkanlah antara kami (berdua) dalam kebaikan.

3.      bercumbu rayu dengan penuh kelembutan dan kemesraan. Misalnya dengan memberinya segelas air minum atau yang lainnya. Hal ini berdasarkan hadits Asma 'binti Yazid binti as-Sakan radhiyallaahu' anha, ia berkata: "Saya menyolek 'Aisyah untuk Rasulullah shallallaahu' alaihi wa sallam. Setelah itu saya datang dan saya panggil beliau supaya menghadiahkan sesuatu kepada 'Aisyah. Beliau pun datang lalu duduk di samping 'Aisyah. Ketika itu Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersamanya segelas susu. Setelah beliau minum, gelas itu beliau mengundang kepada 'Aisyah. Tetapi 'Aisyah menundukkan kepalanya dan malu-malu. "' Asma binti Yazid berkata:" Aku menegur 'Aisyah dan berkata kepadanya,' Ambillah gelas itu dari tangan Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam!' Akhirnya 'Aisyah pun meraih gelas itu dan meminum isinya sedikit.

4.      Berdo'a sebelum jima' (bersenggama), yaitu ketika seorang suami hendak menggauli istrinya, hendaklah ia membaca do'a:" Dengan menyebut nama Allah, Ya Allah, jauhkanlah aku dari setan dan jauhkanlah setan dari anak yang akan Engkau anugerahkan kepada kami. "Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda:" Maka, apabila Allah menetapkan lahirnya seorang anak dari hubungan antara keduanya, niscaya setan tidak akan membahayakannya selama-lamanya.

5.      Suami dapat menggauli istrinya dengan cara bagaimana pun yang disukainya asalkan pada kemaluannya. Allah Ta'ala berfirman, mafhumnya:" Artinya: istri-istrimu adalah ladang bagimu, maka datangilah ladangmu itu bila saja dengan cara yang kamu sukai. Dan utamakanlah (yang baik) untuk dirimu. Bertaqwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa kamu (kelak) akan menemui-Nya. Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang yang beriman. " Ibnu 'Abbas radhiyallaahu' anhuma berkata, "Pernah suatu ketika 'Umar bin al-Khaththab radhiyallaahu' anhu datang kepada Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam, lalu ia berkata,' Wahai Rasulullah, celaka saya. ' Beliau bertanya, 'Apa yang membuatmu celaka?' 'Umar menjawab,' Saya membalikkan pelana saya tadi malam.Dan beliau shallallaahu 'alaihi wa sallam tidak memberikan komentar apa pun, hingga turunlah ayat kepada beliau: "istri-istrimu adalah ladang bagimu, maka datangilah ladangmu itu kapan saja dengan cara yang kamu sukai ..." Lalu Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda, mafhumnya: "Setubuhilah isterimu dari arah depan atau dari arah belakang, tetapi hindarilah (jangan engkau menyetubuhinya) di dubur dan ketika sedang haidh".
Juga berdasarkan sabda Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam, mafhumnya: "Silakan menggaulinya dari arah depan atau dari belakang asalkan pada kemaluannya".

Seorang Suami Dianjurkan mencampuri istrinya Bila Waktu Saja, Apabila suami telah melepaskan hajat syahwatnya, janganlah ia tergesa-gesa bangkit hingga isterinya melepaskan hajatnya juga. Sebab dengan cara seperti itu terbukti dapat melangsungkan keharmonian dan kasih sayang antara keduanya. Apabila suami mampu dan ingin mengulangi jima 'sekali lagi, maka hendaknya ia berwudhu' terlebih dahulu. Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda, mafhumnya: "Jika seseorang diantara kalian menggauli istrinya kemudian ingin mengulanginya lagi, maka hendaklah ia berwudhu' terlebih dahulu."

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »
Powered by Blogger.

Pengikut